Saturday, April 30, 2011

Fitnah (kebohongan) yang Paling Besar dialami Manusia

Rasulullah bersabda, " Tidak ada perkara yang paling besar antara penciptaan Adam sampai hari kiamat melebihi (fitnah) Dajjal". (H.R. Muslim)

Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam, Keluar pada akhir zaman, diantara kedua matanya tertulis "Ka-Fa-Ra" (Dalam huruf Arab) yang bisa dimaca oleh setiap orang yang beriman. Mata kanannya buta, dan biji matanya bagaikan buah anggur yang mengapung. Saat pertama kali keluar dia mengaku sebagai orang shaleh, lalu mengaku sebagai nabi, kemudian mengaku sebagai tuhan.

Mendatangi sekelompok orang dan mengajak mereka kepada ajarannya, namun mereka mendustakan dan menolak perkataannya. Lalu dia meninggalkan mereka, lantas harta-harta mereka mengikuti Dajjal itu, sehingga mereka tidak memiliki apa-apa. Kemudian dia mendatangi sekelompok orang lain mengajak mereka kepada ajarannya, lantas mereka menerima dan percaya kepadanya.

Dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan, dan memerintahkan Bumi untuk menumbuhkan, maka tumbuhlah tanaman. Dia mendatangi manusia dengan membawa air dan api. Api yang dibawanya adalah air yang dingin dan air yang dibawanya adalah api.

Sudah sepantasnya setiap orang yang beriman untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal ini pada setiap penghujung sholat, mambaca beberapa ayat diawal surat al-Kahfi jika bertemu dengannya, dan berusaha menjahui pertemuan dengannya karena dikhawatirkan terkena fitnahnya.

Rasulullah bersabda ,"Siap saja mendengar tentang Dajjal, maka menjauhlah darinya, Demi Allah, sesungguhnya seseorang mendatanginya dan mengira bahwa dia adalah orang yang beriman, lantas dia mengikutinya disebabkan oleh syuhabat (teman) yang dibawanya" (Ahmad dan Abu Daud).

Dajjal berada dimuka bumi selama empat puluh hari, diantaranya ada sehari bagaikan setahun, ada sehari bagaikan sebulan, ada sehari bagaikan seminggu dan sisa harinya seperti hari-hari kita ini. Dia tidak akan meninggalkan suatu negeri atau permukaan bumi yang dimasukinya, kecuali Mekkah dan Madinah.

Pada akhirnya Nabi Isa turun, lantas membunuhnya.

Perhatikan apa yang terjadi di Indonesia : (Berita Antara)


Bandung (ANTARA News) - Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah IX konon memiliki tak kurang dari 170 ribu jemaah, sebanyak 120 ribu jemaah di antaranya terkonsentrasi di Jakarta yang mayoritas anggota NII KW IX adalah mahasiswa, dalam sebulan mereka wajib setor Rp 14 miliar.

Ken Setiawan dari NII Crisis Center dalam sebuah seminar bertajuk "Mewaspadai gerakan NII di Kampus dan Masyarakat" di kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, Jumat (29/4), mengatakan gerakan NII yang awalnya diproklamasikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo itu memang mengalami pasang surut.

"Pascapenawanan dan eksekusi Kartosuwiryo 1962 lalu, NII pun diwarnai dengan munculnya fraksi-fraksi baru. Pelencengan akidah di NII KW IX mulai terjadi saat Abu Toto menjadi imam (1996)," katanya.

Dia berpendapat, Tauhid RMU yang merupakan singkatan dari rububiyah (hukum), mulkiyah (tempat), uluhiyah (umat), merupakan konsep negara bagi NII, orang-orang di luar NII dianggap kafir, dzalim, dan fasik.

Bentuk-bentuk penyelewengan akidah yang terjadi di dalam NII adalah umatnya menafsirkan Alquran sesuai dengan kepentingan organisasi.

"Mereka membagi salat menjadi dua yakni salat ritual dan salat universal, negara posisinya dianggap sama dengan Allah dan para pemimpinnya sebagai rasul, dan mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi target," ujar dia.

Berhaji ke Indramayu
Bahkan, kata dia, para penganut NII bahkan melaksanakan haji ke ibukota negara mereka, yakni Indramayu. "Selain persoalan penyelewengan akidah, perkembangan NII KW IX juga ditandai dengan pengerukan dana besar-besaran. Organisasi yang mayoritas anggotanya mahasiswa ini memiliki setoran tiap bulan untuk infak sebesar Rp 14 miliar," katanya.

Angka yang fantastis itu belum mencakup delapan pos keuangan lain.

Dalam proses pencarian dananya, ada banyak modus yang biasa dilakukan. "Umumnya mereka menggunakan semua uang yang dimiliki seperti, uang saku, tabungan dan gaji, ada pula yang menjual barang-barang berharga, menipu orang tua dengan alasan menghilangkan atau merusakkan barang teman, membuat surat palsu mengatasnamakan kegiatan kampus, menyebar proposal atau meminta sumbangan, bahkan melalui mencuri dari orang diluar kelompok," urai Ken.

Menurut dia, semua dana yang terkumpul dari anggota kemudian dipusatkan di rekening pribadi Abu Toto.Dengan sirkulasi dana yang ada di dalam tubuh NII, perekrutan anggota baru menjadi hal yang sangat krusial di organisasi tersebut.

Ken menjelaskan, biasanya untuk merekrut itu setidaknya diperlukan dua orang jemaah, satu orang pemancing dan lainnya pengajak. "Pemancing bertugas menentukan target, mengawal, serta memotivasi calon jemaah. Sementara itu, pemancing berpura-pura sebagai calon jemaah yang juga baru diajak. Keduanya akan mengawal calon jemaah hingga tahap hijrah, termasuk menginap di rumah calon jemaah dan pencarian dana untuk sedekah," papar Ken yang diamini Sukanto, aktivis NII (1996-2001) dalam seminar itu.

"Karena itulah kita sebenarnya bisa mengidentifikasi manakala teman atau saudara-saudara kita terbujuk untuk masuk dalam NII. Di antaranya adalah mereka memiliki teman baru, jarang kuliah atau mungkin cuti, pulang sering telat tanpa alasan jelas, nilai menurun drastis, menghindar dari teman lama, banyak bohong, sangat sibuk dan teleponnya tak berhenti berdering, mulai merekrut teman-teman terdekatnya, dan menjadi distributor atau penjual majalah tertentu," katanya.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli

Begitu pula penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dengan sekte-sekte yang mengaku Islam sebelumnya ditahun 1980an dan 1990an yang mewajibkan jemaahnya untuk menyerahkan keseluruhan hartanya dan pemimpinya mengaku dirinya Tuhan. Pengikutnya adalah orang-orang yang kaya dan berilmu.

Juga penyimpangan dari sekte yang mengaku Islam seperti Ahmaddiyah yang kononnya berasal dari Pakistan dan mengaku bahwa nabi terakhir bukan Muhammad SAW. Mereka juga mewajibkan menyerahkan hartanya.

Masih banyak Dajjal - Dajjal lain dipenghujung akhir zaman yang merupakan salah satu tanda besar datangnya Qiyamah besar akan tiba.

Allah melindungi orang-orang yang beriman....Wassalam.


Monday, September 27, 2010

Renungan Arti Takdir

Banyak sekali manusia didunia ini terkena musibah dan banyak sekali mengatakan bahwa hal tersebut sudah tertulis dan merupakan takdir dari Allah. Atau kita melihat orang ditangkap polisi dan dipenjarakan atau orang terbunuh, dll, terus kita berkata itu takdir Allah. Kalau di pikir-pikir secara akal sehat, berarti kita mengutuk dan menghujat Allah sebagai penyebab hal-hal yang buruk tersebut atau meletakkan Allah sebagai penjahat dalam hal-hal tersebut. Dimana Allah sebagai Pengasih dan Penyayang dalam hal ini.
Allah menciptakan manusia dengan satu takdir, yaitu akhirat. Allah menganugrahkan kepada manusia 2 sifat dasar yaitu baik dan jahat. Hal-hal yang jahat didukung oleh syetan, sedangkan yang baik didukung oleh ajaran Kitab2 yang diturunkan kepada Rasul2 Allah dan Sunah dari Rasul2 tersebut.
Manusia diberi pilihan oleh Allah antara yang baik dan yang buruk, juga dianugrahkan oleh Nya akal, pikiran dan indera untuk berjalankan mencapai takdirnya, yaitu Akhirat di Surga atau Neraka.
Menuturku tidak ada manusia dilahirkan untuk jahat atau baik sampai dia sendiri memilih salah satu dari jalan itu dan itu merupakan takdirnya. Tapi bila ditengah jalan seorang manusia yang sesat, dengan akal pikiran dan inderanya memohon ampun dengan ikhlas dan meyerahkan diri kepada Nya niscaya Allah maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun akan menunjukkan jalan yang baru untuk dia dengan takdir Akhirat Surga.
Tidak ada kata bahwa "saya sudah dilahirkan sebagai orang yang jahat, jadi takdirnya ya Neraka". Hal itu sama saja memasrahkan diri kepada syetan tanpa ada fight atau usaha untuk bertaubat dan kemudian mengutuk Alah dengan mengatakan bahwa "Dia sudah jahat kapada ku memberikan takdir seperti ini".
Didalam Al Quran, diseluruh 114 Surah-nya selalu mengingatkan kita tentang Akhirat dan siksa api neraka dan surga untuk yang bertaubat. Hal itu lah yang selalu mengingatkan bahwa, manusia diberi pilihan untuk memenuhi takdir akhirnya.
Jadi berhati-hatilah berbicara tentang takdir Illahi, karena kalau salah-salah sama saja menhujat Sang Pencipta kita Allah SWT. Musibah-musibah yang kita alami awalnya bukan karena Allah, tapi dari kita sendiri karena memungkiri ketentuan-ketentuan dari Allah SWT.

Friday, August 20, 2010

Arti Kata Allah

Kata “Allah” adalah sebuah kata yang terdiri dari kata “Al” dan “illah”. Kata “Al” adalah sama dengan kata dalam bahasa inggris “the” yang menunjukkan sesuatu yang terfokus dan spesifik atau tertentu. Contohnya bilamana kita mengatakan kata “a book” berarti sebuah buku tapi tidak menunjukkan buku tertentu. Tetapi bila kita bicara “the book” berarti buku tersebut tertentu dan specific terfokus terhadap satu buku. Sama korelasinya dengan kata “Al” adalah julukan yang spesifik dari yang maha kuasa.
Kata “illah” tidak berarti tuhan atau suatu object yang disembah, tetapi sesuatu dimana hati kita tertaut.
Illah dari seseorang adalah yang selalu tertaut dalam pikirannya siang dan malam, juga dalam setiap tindakannya. Dalam kata lain illah dari seseorang sangatlah penting dalam kehidupannya sehari-hari.
Berabad-abad, manusia menggunakan kata illah untuk berhala, bintang, api dan bahkan manusia untuk di sembah. Illah pun bisa juga kekayaan dimana hati manusia tertau sebagai status kehidupan yang diagungkan. Manusia bisa mempunyai banyak illah bila dia mengagungkan banyak hal.
Bila digabung dengan kata al, maka kata illah menjadi “Allah” suatu yang spesifik dan unik atau satu.
Allah (SWT) adalah satu, unik, tertentu dan yang berhak sebagai illah dari seluruh ciptaannya. Dialah yang menciptakan kita dan setiap waktu menjaga kita, menyediakan keseluruhan kita bahkan sampai kebahagiaan kehidupan kita.
Jadi, kata “Allah” adalah julukan Sang Maha Kuasa dimana hati, pikiran dan tindakan kita tertaut dan Allah hanya satu, unik dan tidak mempunyai nama.